smile in d' nite skies

smile in d' nite skies

Jumat, 01 Oktober 2010

akar


AKAR


Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.

Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.

1. Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut


2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele

a) Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.

b) Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.

c) Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

d) Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.Terdiri dari berbagai macam jaringan :

1) Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.

2) Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.

3) Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.(www. Wilkipedia. com).


Penampakan dan percabangan akar


Pola percabangan akar bermacam-macam dan arsitekturnya berubah sewaktu perkembangan berlangsung, biasanya disesuaikan dengan gen dan keadaan lingkungan yang khas. Sehingga memunculkan akar-akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus, antara lain :

1. Akar udara atau akar gantung (radix aereus)

Akar ini keluar dari bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, menggantung diudara dan tumbuh ke arah tanah. Selama masih menggantung akar ini menyerap air dan gas dari udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen. Misalnya pada beringin (Ficus benjamina).


2. Akar tunjang atau akar egrang

Akar tambahan pada bagian batang di atas permukaan tanah atau rawa yang tumbuh membentuk lengkungan ke bawah masuk ke dalam tanah. Pada perkembangan selanjutnya, akar lengkung ini bisa menebal. Akar melengkung yang baru bisa tumbuh pada lengkungan sebelumnya. Lengkungan berlaku sebagai egrang yang menunjang tegaknya batang tumbuhan. Akar ini terbentuk karena kurangnya kadar oksigen di dalam tanah atau rawa, sehingga akar ini juga berperan dalam pengambilan oksigen dari udara. Misalnya pada bakau (Rhizophora conjugata) dan pandan (Pandanus tectorius).



3. Akar Pelekat (radix adligans)
Akar- akar yang keluar dari buku- buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya tanpa menyerap makanan. Misalnya pada sirih (Pipel betle).


4. Akar penggerek atau akar penghisap (haustorium)
Akar- akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit atau hemiparasit. Akar ini berguna untuk menyerap air dan zat makanan dari inangnya (bersifat parasit). Misalnya pada benalu (Loranthus) dan Raflessia. Pada keadaan ini akar hisap masuk sampai jaringan xylem dan floem tumbuhan inang. Bisa juga bersifat hemiparasit, misalnya pada pasilan (berhijau daun). Di sini akar hisap dimasukkan sampai jaringan xilem tumbuhan inangnya, jadi hanya mengambil air dan garam- garam mineral.


5. Akar Gasing (napiformis)
Pangkal akarnya besar membulat dengan ujung sedikit meruncing, cabang akarnya hanya sedikit di ujung akar. Misalnya pada bengkuang (Pachyrrhizus erosus).


6. Akar Tombak (fusiformis)
Akar yang berpangkal besar meruncing ke ujung (bentuk kerucut) dengan akar lateral berjumlah sedikit atau tak ada. Biasanya menjadi tempat penimbunan makanan, misalnya wortel ( Daucus carota). (Gembong, 2003: 96)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar