smile in d' nite skies

smile in d' nite skies

Senin, 04 Juni 2012

ALL ABOUT AMPHIBI 

Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air. Pada umumnya, amphibia mempunyai siklus hidup awal di perairan dan siklus hidup kedua adalah di daratan. ( Zug, 1993). Saat dewasa hewan amphibi masih memerlukan tempat yang terdapat air atau lembab untuk hidup.  Amphibi selalu hidup berasosiasi dengan air, tetapi hewan ini menghuni habitat yang cukup beragam mulai dari yang hidup di bawah permukaan air sampai yang hidup di puncak pepohonan. Kebanyakkan hewan ini hidup di kawasan berhutan, karena  memerlukan kelembaban untuk melindungi tubuhnya dari kekeringan. Semua amphibi adalah karnivora,makanannya terutama terdiri dari arthopoda, cacing dan larva serangga untuk jenis kecil, untuk yang lebih besar dapat memakan binatang yang lebih kecil seperti ikan kecil, udang, katak kecil, bahkan kadal kecil ataupun ular kecil.  Amfibi tidak memiliki alat fisik untuk mempertahankan diri seperti taring dan cakar, sebagian besar untuk jenis katak mengandalkan kaki belakangnya untuk melompat dan menghindari bahaya, alat pertahanan lain yang cukup efektif adalah kulitnya yang  beracun.
Anggota amphibia terdiri dari 4 ordo yaitu Urodela (Salamander), Apoda (Caecilia), dan Anura ( katak dan kodok), Proanura (telah punah). Adapun klasifikasinya adalah sebagai berikut:

Kingdom        :Animalia
Phylum            : Chordata
Sub Phylum    : Vertebrata
SuperClass    : Tetrapoda
Class               : Amphibia
Ordo                : Anura, Caudata (Urodela), Gymnophiona, Proanura (sudah punah).

A. Ordo Anura
Subordo : Archaeobatrachia
- Familia Discoglossidae , Familia Ascaphidae, Familia Leiopelmatidae
Subordo : Mesobatrachia
- Familia Pipidae, Familia Rhinophrynidae, Familia Pelobatidae, Familia Pelodytidae
Subordo : Neobatrachia, Familia Bufonidae, Familia Microhylidae, Familia Ranidae, Familia Pelobatidae (Megophrydae) , Familia Rhacophoridae, Familia Dendrobatidae, Familia Hylidae, Familia Pelodryadidae, Familia Myobatrachidae, Familia Sooglossidae, Familia Psedidae

Ordo anura atau katak mudah dikenali dari tubuhnya yang seperti sedang berjongkok, leher tidak jelas. Tubuh katak tersususn dari tiga bagian (1) kepala (2) badan (3) anggota gerak,kepalanya pipih lebar begitu juga dengan mulutnya memiliki lidah yang panjang dan lengket yang berfungsi untuk menangkap mangsa , pangkal lidah terdapat di depan dan ujung lidah di belakang mulut.  Giginya terdapat pada langit-langit mulut yang disebut gigi vormer, matanya yang besar menonjol di sisi kepala, terdapat du kelopak yaitu atas dan bawah tetapi sulit digerakkan, sebagai gantinya katak memiliki selaput bening tipis yang disebut selaput niktitans , pada ujung depan atas mulut erdapat lubang hidung yang dapat menutup saat menyelam di air.   Di bagian sisi belakang mata terdapat selaput gendang telinga yang disebut membran tympani.  Badan katak juga lebar  memiliki dua pasang anggota gerak (kaki) ,  bagian depan lebih kecil dan pendek dari kaki  bagian belakang.  Jari kaki depan ada empat sedangkan jari kaki belakang ada lima, untuk memudahkan berenang pada bagian diantara jari-jarinya terdapat slaput renang. Kulit katak selalu di basahi oleh kelenjar kulit yang menghasilkan lendir.   Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu: Ascaphidae, Leiopelmatidae, Bombinatoridae, Discoglossidae, Pipidae, Rhinophrynidae,Megophryidae, Pelodytidae, Pelobatidae, Allophrynidae, Bufonidae, Branchycephalidae,Centrolenidae, Heleophrynidae, Hylidae, Leptodactylidae, Myobatrachidae, Pseudidae, Rhinodermatidae, Sooglossidae, Arthroleptidae, Dendrobatidae, Hemisotidae, Hyperoliidae, Microhylidae, Ranidae, Rachoporidae,( Pough et. al.,1998).  Ada 5 Famili yang terdapat di indonesia yaitu Bufonidae, Megophryidae, Ranidae, Microhylidae dan Rachoporidae.

Gambar 1 (Bufo melanostictus)
Tulang rangka ordo Anura :
Anatomi ordo Anura :
Morfologi berudu ordo Anura :


B. Ordo Caudata
Subordo : Cryptobranchoidea
- Familia Cryptobranchidae, Familia Hynobiidae
Subordo : Salamandroidea
- Familia Salamandridae, Familia Proteidae, Familia Ambystomatidae, Familia Amphiumidae, Familia Dicamtodontidae, Familia Plethodontidae
Subordo : Meantes
- Familia Sirenidae


Caudata disebut juga urodela. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa.  Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae. ( Pough et. al., 1998)
Salamander memiliki tubuh yang memanjang dan memiliki ekor. Sebagian besar Salamander memiliki empat kaki, meskipun tungkai pada beberapa spesies akuatik jelas sekali mereduksi. Ada 2 kecenderungan yang cukup menonjol dalam proses evolusi Salamander yaitu hilangnya (mereduksi) paru-paru serta adanya paedomorphosis (adanya karakteristik larva pada Salamander dewasa) (Pough et al., 1998). Sangat mengherankan jika suatu hewan terestrial dapat bertahan hidup tanpa adanya paru-paru akan tetapi pada family terbesar Salamander yaitu Plethodontidae memiliki karakteristik tidak adanya paru-paru. Tidak adanya paru-paru mungkin terjadi pada Salamander karena kulit Salamander memungkinkan terjadinya pertukaran gas. Beberapa penjelasan telah disusun untuk menunjukkan keuntungan dari hilangnya paru-paru pada Plethodontidae, hipotesis yang paling mudah diterima berkaitan dengan evolusi hilangnya paru-paru adalah spesialisasi dari apparatus hyoideus yang terdapat di dalam tenggorokan sebagai suatu mekanisme dalam menjulurkan lidah untuk menangkap mangsa. Kartilago hyoideus merupakan bagian dari alat bantu pernapasan pada Salamander yang memiliki paru-paru. Jadi pada Plethodontidae, apparatus hyoideus yang seharusnya berperan sebagai alat bantu pernapasan jika dia memiliki paru-paru mengalami modifikasi menjadi mekanisme penjuluran lidah untuk menangkap mangsa dikarenakan paru-paru mereduksi. Anggota dari Pletodhontidae yang mampu menjulurkan lidah lebih jauh daripada panjang kepala dan tubuh dikelompokkan dalam Bolitoglossine (Pough et al., 1998).  Paedomorphosis adalah salah satu contoh dari fenomena evolusi yang disebut dengan heterochrony. Herterochorny terkait dengan perubahan waktu dan tingkat dari proses perkembangan (terutama dalam masa embryonik) yang merubah bentuk tubuh hewan dewasanya. Hewan dewasa yang paedomorphic biasanya memiliki habitat aquatic dan memiliki karakteristik larva seperti adanya insang luar, hilangnya kelopak mata serta perubahan pola gigi dewasanya. Paedomorphosis merupakan karakteristik pada beberapa Salamander aquatic seperti Proteidae. Pada family lain, seperti Ambystomatidae, beberapa spesies paedomorphic tetap bermetamorfosis menjadi Salamander dewasa yang terrestrial (Pough et al., 1998). Cau data atau Urodela mempunya anggota sekitar 350 spesies, tersebar terbatas di belahan bumi utara; Amerika Utara, Amerika Tengah, Asia Tengah (Cina, Jepang) dan Eropa. Bentuk tubuh setiap anggota Salamander sangat berbeda, sehingga mudah untuk mengidentifikasi. Kebanyakan family-family dari urodela terdapat di amerika dan tidak terdapat di Indonesia. Sebagian besar masa hidupnya di darat. Pembuahan ada yang eksternal dan ada yang internal. Reproduksinya ovipar dan ovovivipar. Ciri yang lainnya yaitu tidak memiliki tympanum, mempunyai insang atau tanpa insang dan mata kecil atau mereduksi (Pough et al., 1998).
Salamander merupakan kelompok Amphibia yang berekor. Semua anggota dari family ini memiliki ekor yang panjang, tubuh silinder yang memanjang serta kepala yang berbeda. Sebagian besar memiliki tungkai yang berkembang dengan baik, biasanya pendek tergantung pada ukuran tubuh. Tengkoraknya mereduksi dikarenakan adanya beberapa bagian yang menghilang. Sebagian besar anggotanya memiliki fertilisasi internal meski tak satu pun anggota dari family ini yang memiliki organ kopulasi. Fertilisasi internal terjadi ketika jantan mendepositkan spermatopora yang kemudian akan diterima oleh betina melalui bibir kloakanya (Zug, 1993).
Morfologi ordo Urodela :
Tulang Rangka ordo urodela :
Anatomi dalam ordo urodela :
 

C. Ordo Gymnophiona
- Familia Ichthyopidae , Familia Caecilidae, Familia Rhinatrematidae, Familia Scoleocomorphidae, Familia Uracotyphlidae, Familia Typhlonectidae


Ordo ini mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor. Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal. ( Webb et.al, 1981). Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae. ( Webb et.al, 1981).  Famili yang ada di indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota famili ini yang ditemukan di indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di propinsi DIY.
Anatomi tulang kepala ordo Gymnophiona :

D.  Ordo Proanura
Anggota-anggota ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah punah. Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya sedikit saja yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa. Ciri-ciri umumnya adalah mata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru mengalami sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan adanya dua bentuk dalam daur hidupnya. (Duellman and Trueb, 1986).Proanura ( telah punah )(Zug, 1993; Iskandar & Colijn, 2000 ; Eprilurahman, 2007)

Jumat, 08 Oktober 2010

jaringan pengangkut , sekretori dan penguat daun monokotil

JARINGAN PENGANGKUT, SEKRETORI DAN PENGUAT

PADA DAUN MONOKOTIL



Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Fungsi :

- sebagai tempat fotosintesis

- sebagai alat penguapan (evaporasi)

- sebagai tempat menyimpan bahan makanan

- sebagai alat perkembangbiakan vegetative

.

ciri-cirinya :

berbentuk lembaran dan berwarna hijau, memiliki zat hijau daun (klorofil), tersusun atas jaringan epidermis atas mesofil dan epidermis bawah. Pada daun monokotil, mesofilnya tidak terdeferensiasi.

Jaringan Pengangkut

Berkas pengangkut pada daun membentuk bangunan kompleks yang di sebut tulang daun. Pada tumbuhan monokotil tulang daun berderet sejajar sumbu daun dan dihubungkan oleh berkas- berkas kecil diantaranya.

Berkas pengangkut pada tulang daun tersusun atas jaringan parenkim yang hanya sedikit mengandung kloroplas dengan jaringan penguat berupa kolenkim sehingga penampang melintang daun berbeda dengan mesofil. Di dalam berkas pengangkut, xilem selalu berada di atas floem karena tulang daun merupakan lanjutan dari tangkai daun yang berasal dari batang.

Fungsi tulang daun sangat penting bagi tumbuhan karena sebagai transportasi air serta unsur hara dari dalam tanah dan menyebarkan hasil fotosintesis dari daun ke bagian tubuh yang lain. Pada tulang daun terdapat sel peresap yang berfungsi sebagai pengantar senyawa- senyawa organic dari mesofil ke floem.



Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis).

1. Xilem (pembuluh kayu)

Xilem tersusun oleh sel-sel:

a. Tracheid:

1). Selnya mati.

2). Dindingnya tebal

3). Penyekatnya miring berpori untuk mengalirkan trakeid satu ke trakeid lainnya

4). Mengandung zat kayu

b. Trachea:

1). Selnya mati

2). Dindingnya tebal

3). Dinding melintangnya berdifusi (membaur)

Fungsi Xilem :

a. Alat transportasi zat anorganik (mineral atau zat hara) dan air.

b. Mengokohkan tumbuhan

2. Floem (pembuluh tapis)

Pembuluh floem (tapis):

a. Selnya hidup tak berinti.

b. Berdinding selulosa.

c. Sekatnya berpori

Fungsi floem adalah sebagai alat transportasi zat anorganik (hasil asimilasi).

Persatuan antara xilem dan floem akan berbentuk ikatan pembuluh. Merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk proses transportasi yang terdiri dari xylem dan floem. Terdapat pada tulang-tulang daun yang merupakan lanjutan dari ranting atau batang. Berkas pengangkut akan berakhir pada celah kecil pada ujung atau tepi daun disebut hidatoda. Xylem berguna untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Floem berguna untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.

Jaringan Penguat

Jaringan penguat pada tumbuhan ada dua macam, yaitu kolenkim dan sklerenkim.

Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penguat pada tumbuhan muda dan tumbuhan herba, baik pada organ akar, batang, daun, maupun bunga dan buah.


Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya sudah mati dengan penebalan lignin secara melingkar. Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua. Sel sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut). Berbagai jaringan penyusun daun dapat berfungsi sebagai jaringan penguat. Jaringan epidermis yang berstruktur padat dan berkutikula serta memiliki penebalan dinding sel yang berupa silica dapat berfungsi sebagai penguat. Selain sebagai jaringan pengangkut sklerenkim juga berfungsi sebagai jaringan penguat karena dinding selnya tebal dan tersebar di seluruh helaian daun.

Jaringan Sekretori
Jaringan sekretori biasanya terdapat di ujung berkas pengangkut berupa sekelompok parenkim yang bersifat sebagai kelenjar. Kelenjar madu banyak terdapat pada tangkai daun. Stuktur sekretori berfungsi untuk mensekresikan air atau senyawa lain. Senyawa yang ada dalam struktur sekresi mungkin akan diekresikan dari sel atau baru akan dilepaskan ketika terjadi disintegrasi sel.

Jumat, 01 Oktober 2010

mutasi

mutasi atau perubahan materi genetik, di samping segregasi dan rekombinasi, adalah akan menciptakan variasi genetik yang berguna untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
klik link d bawah buat donlot materi na...

ekspresi gen





EKSPRESI GEN



· Dogma Sentral Genetika Molekuler

· Perkembangan Konsep tentang Gen

· Transkripsi

· Tiga Macam RNA

· Translasi, khususnya pada Prokariot

· Kode Genetik

· Mekanisme Pengaturan Ekspresi Gen pada Prokariot

· Mekanisme Pengaturan Ekspresi Gen pada Eukariot 

donloat aj materi na d :

materi genetik


MATERI GENETIK

· Pembuktian DNA sebagai Materi Genetik

· Pembuktian RNA sebagai Materi Genetik pada Virus Tertentu

· Model Struktur Molekul DNA menurut Watson-Crick

· Tiga Fungsi Materi Genetik

· Replikasi Semi Konservatif

· Replikasi Θ dan Replikasi Lingkaran Menggulung 

sok donlot materi na di bawah ini :

dasar pewarisan mendel

DASAR-DASAR PEWARISAN MENDEL


· Hukum Segregasi

· Hukum Pemilihan Bebas

· Formulasi Matematika

· Silang Balik dan Silang Uji

· Modifikasi Nisbah Mendel

· Teori Peluang

· Uji X2

· Alel Ganda


http://www.scribd.com/doc/38574355




genetika

Genetika ialah ilmu yang mempelajari seluk-beluk alih informasi hayati dari generasi ke generasi.

silahkan donlot materi na di bawah ini